Sunday, March 25, 2012

Kepahitan di Balik Cinta2

Kedua

Bruuukk.... terdengar suara tas dihempaskan diatas ranjang. Ruangan kamar yang sunyi senyap tak ada siapapun selain Vani tampak ikut merasakan betapa kesalnya Vani terhadap sikap Okta yang telah membuatnya cemburu. Dihempaskannya tubuhnya diatas ranjang yang masih empuk itu.
"Kenapa ya, Okta gak suka sama aku? apa aku jelek? atau aku gak secantik Reny? ahh... sudahlah, mungkin dia bukan yang terbaik untukku, pokoknya mulai besok aku bakal lupain semua tentang rasa aku ke dia... emmm harus" gumam Vani dalam hati. "emm Tapi bisa nggx ya, adduh kamu harus bisa Vani, harus, Oke-oke aku pasti bisa, tapi kalau nggx bisa gimana?, addduuuhh pusing, tau ahh bodo amat pokoknya harus nyoba dulu". Vani menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. dibukanya kembali matanya lalu menatap langit-langit kamar. Uaaamm.... ngantuk boci ah" desisnya lirih."eittzz,, kan belum sholat, mending sholat dulu, yupzz, sholat dulu...!!!" Gumam Vani memberi semangat pada dirinya sendiri.

Perlahan Vani mengangkat tubuhnya, berdiri sejenak lalu melangkah meninggalkan ranjang kamarnya. Hanya butuh beberapa detik saja kini Vani sudah tiba di Kamar Mandi yang terletak di pojok kanan kamarnya. Percikan air pun mulai terdengar, setetes demi setetes membasahi telapak tangannya sambil membaca niat wudhu. 

Selang beberapa menit saja Vani telah kembali membaringkan tubuhnya diatas ranjang kamar kesayangannya. Hari ini ia tampak tak bersemangat dalam menjalani hidupnya. Sambil menatap langit-langit kamar, sepertinya ia sedang galau, kayak promosi-promosi itu lhoo... (aku galaauu..!!!)Haahaha.

"Vani, makan dulu nak" suara sang ibu mengejutkan lamunan Vani.
"Iya bu" sahut Vani. "emm.. makan lagi-makan lagi"oloknya lirih. 
"Makan dulu Vani, nanti sakit bagaimana" perintah sang ibu.
"Iya, iya bu, ni juga mau makan" timbal Vani sambil menarik kursi di meja makan. "ayah mana bu?" tanya Vani seraya membubuhi nasi di piringnya.
"Ibu juga tidak tahu, tapi katanya tadi ada meeting di kantor, sudah jangan mikiri ayah, yang penting Vani harus makan dulu" jelas ibu panjang lebar.
"Oke" jawab Vani singkat.

"Bi Inah, tolong air minumnya bi" perintah sang ibu kepada pembatu rumahnya yang baru mulai bekerja hari itu dirumahnya.
"Baik bu" sahut bi Inah.
"Ibu nyewa pembantu?" tanya Vani kepada sang ibu yang duduk berhadapan dengan tempat duduk Vani.
"Husstt, kalau bicara yang bener, masak disewa, emang barang main sewa-sewaan" sanggah sang ibu.
"Hehehe.. ampun bu, lupa"
"Iya, sebenarnya sudah seminggu yang lewat ibu mencari pembantu, tapi baru kemarin sore dapatnya, tetangga kita yang rumahnya dipertigaan jalan itu lhoo, pasti Vani kenal". Jelas sang ibu, sementara diambang pintu telah muncul Bi Inah yang membawa air putih dan meletakkannya diatas meja.
"Silahkan non"
"Iya bi, terima kasih" timbal Vani lembut.

Bi Inah pun meninggalkan meja makan dan kembali lagi ke dapur. Sang ibu hanya tersenyum melihat keduanya. Dipandanginya wajah anaknya yang cantik itu, hatinya yang gundah kini hilang sejenak setelah mendapati wajah anak kesayangannya.
"Ibu kenapa, kok ngeliatin Vani seperti itu?" tanya Vani penasaran.
"Tidak, ibu hanya ingin memandangi wajah anak ibu yang cantiiikkkk sedunia ini" jawab sang ibu sambil tersenyum lepas.
"Ahh ibu, sudah bisa ngegombal yach, diajari siapa bu, ayah ya? hayo ngaku?" rayu Vani sambil tersenyum. Sang ibu hanya tersenyum."seandainya kamu tahu apa yang terjadi antara ibu dan ayah, ibu yakin kamu tak akan seceria ini nak, tapi ibu janji, ibu tidak akan mengecewakanmu, ibu akan simpan semua masalah ibu, ibu hanya ingin melihat kamu terus tersenyum untuk ibu" desis sang ibu dalam hati.

***
Assolaatuhoirum minannauum......
Assolaatuhoirum minannauum......
Allahu akbar allah... huakbar....
Laa ilaa haa illallah....
Suara azan subuh di kota Simpang sudah diperdengarkan melalui rumah-rumah Tuhan yang berdiri kuat. Vani yang masih terasa kantuk mau tak mau harus bangun guna melaksanakan ibadah sholat subuh. "Uaaaammm....." suara lembut Vani sebagai tanda kesadarannya sudah bangun untuk memulai kembali aktivitas-aktivitasnya.



Selesai sholat subuh Vani mulai membuka buku pelajarannya hari ini, satu persatu huruf mulai dibacanya dan mulai diserap oleh otaknya. Setelah ia merasa nyaman dengan aktivitasnya, perlahan ia menyandarkan tubuhnya dikaki ranjang tidurnya.

No comments:

Post a Comment